MANUSIA DAN
PENDERITAAN
·
PENDERITAAN
Penderitaan adaalah sebuah situasi
dimana seorang manusia dihadapkan kepada suatu masalah yang sulit dihadapinya
sehingga ia merasakan suatu posisi dimana ia merasa kesulitan dengan masalah
tersebut.Apabila kita mau memandang penderitaan secara positif maka pastilah
kita dapat melihat sisi positif dari masalah yang dihadapi dan dapat
melewatinya dengan mudah dengan mengambil hikmah dari masalah tersebut kemudian
di jadikan pengalaman dimasa mendatang..
Maka dari itu jika sedang mengalami penderitaan, berdoalah kepada sang Pencipta
maka iya akan membantumu keluar dari suatu penderitaan...
Dalam Al Qur’an, berbicara tentang nabi suci yang menderita dalam kehidupan
duniawi mereka, kadang-kadang di tangan musuh-musuh mereka dan kadang-kadang
diadili oleh Allah sendiri. Nabi Muhammad adalah serorang rasulallah yang kisah
hidupnya banyak sekali cobaan, penderitaan, dan kesedihan, tetapi tak
sedikitpun rasulullah mengeluh maupun terpuruk dalam penderitaan, dari kecil
rasulullah sudah tidak memiliki kedua orangtua, dia hanya tinggal bersama
pamanya, rasulullah begitu mandiri hingga dewasa dia terbentuk sebagai pribadi
yang kuat, mandiri, hingga keimananya begitu kuat.banyak lagi nabi-nabi seperti
nabi Isa mau disalibkan, dan Ibrahim dilemparkan ke dalam api, meskipun Allah
menyelamatkan dia. Luth dan Nuh memiliki masalah dengan istri mereka. nabi
lainnya dibunuh oleh komunitas mereka sendiri karena pesan mereka menjadi
terlalu memberatkan pada hati nurani orang yang ingin membungkam suara mereka.
Seorang nabi yang keimananya sudah tidak di ragukan lagi pun tetap diuji oleh
allah swt dan beliau tetap sabar menerima cobaan ataupun penderitaan, bagaimana
kita yang hanya manusia biasa di beri penderitaan kecil saja sudah mengeluh dan
putus asa, padahal penderitaan itu hanyalah ujian kecil saja. Penderitaan yang
besar adalah ketika kita berada di dalam neraka akibat perbuatan kita sendiri
di alam dunia tanpa ada yang dapat menolong kita selain amal dan perbuatan
kita.
·
SIKSAAN
Penderitaan
biasanya disebabkan oleh siksaan. Siksaan biasa dirasakan pada badan atau
jasmani dan juga dapat berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang dialami
mia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai
media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf
besar dan kadang disertai gambar-gambar.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris:
torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik
secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap
seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, e, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu
cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan
telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama atau cuci otak
politik.Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran
berat hak asasi mia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Mia. Para
penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah
menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi
(penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata.
Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak
secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk
mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari
mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti
Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten
mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut
·
RASA
SAKIT
Sakit, sebagaimana juga setiap ujian,
bukan menguji ketangguhan dan kemampuan. Sebab sakit Allah beri sudah sesuai
dengan takaran dan daya tahannya.
Ia sejatinya menguji kemauan untuk memberi makna. Maka bagi dia yang mampu memberi
makna terbaik bagi sakit, insya Allah kemuliaannya diangkat dan membuat
malaikat yang selalu sehat takjub.
Sakit adalah jalan kenabian Ayub yang menyejarah. Kesabarannya yang lebih dari
batas (disebut dalam sebuah hadits 18 tahun menderita penyakit aneh) diabadikan
jadi teladan semesta. Dan atas kenyataan sejarah tersebut, hari ini cobalah
bercermin kepadanya.
Hari ini pula kita bisa bercermin kepada sosok-sosok mulia yang pernah juga
sakit. Sakit, yang di ujung penggal kehidupan mereka yang ditemukan adalah
kemuliaan serta terus bertambah derajat kemuliaanya di mata Allah SWT.
Imam As-Syafi’i wasir sebab banyak duduk menelaah ilmu; Imam Malik lumpuh
tangannya dizhalimi penguasa; Nabi tercinta kita pun pernah sakit oleh racun
paha kambing di Khaibar yang menyelusup melalui celah gigi yang patah di perang
Uhud. Bukankah setelah akhirnya sakit, semuanya semakin mulia di mata Allah
bahkan juga di mata sejarah manusia.
Sakit itu zikrullah. Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan
syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.
Sakit itu istighfar. Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit.
Sehingga lisan terbimbing untuk mohon
ampun. Sakit itu tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat
thoyyibat yang akan terus digetar?
Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk
merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali. Sakit itu jihad.
Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah; diwajibkan terus berikhtiar, berjuang
demi kesembuhannya.
Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi
dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena
sakit.
Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat
hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.
Sakit itu silaturrahim. Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang
akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit
adalah perekat ukhuwah.
Sakit itu gugur dosa. Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia,
anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. Sakit itu mustajab doa.
Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoaka oleh
mereka.
Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan; diajak maksiat tak
mampu-tak mau; dosa lalu malah disesali kemudian diampuni.
Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis; satu sikap keinsyafan
yang disukai Nabi dan para makhluk langit.
Sakit meningkatkan kualitas ibadah; rukuk-sujud lebh khusyuk, tasbih-istighfar
lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama.
Sakit itu memperbaiki akhlak; kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk,
pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.
Dan pada akhirnya sakit membawa kita untuk selalu ingat mati. Mengingat mati
dan bersiap amal untuk menyambutnya, adalah pendongkrak derajat ketaqwaan.
Karena itu mulailah belajar untuk tetap tersenyum dengan sakit. Wallahu
A’lam.
·
SUMBER
PENDERITAAN
Penderitaan yang sering kita rasakan
tidak datang begitu saja menghinggapi perasaan kita,tetapi dia memiliki
sumbernya,sumber penderitaan itu bisa disebabkan oleh beberapa hal,sebagai
contoh;kemiskinan di negeri ini,itu disebakan oleh banyakanya masyarakat miskin
yang hidup di negeri ini karena taraf hidupnya masih tidak memenuhi standar
sehingga banyak dari mereka yang masih menderita karena kemiskinan tersebut
selain itu juga bencana alam yang sering kita lihat disekitar kita itu
merupakan salah satu penderitaan yang ada,bencana tersebut menyebabkan
banyakanya rakyat di negeri ini yang kehilangan harta benda,sanak saudara dan
sebagainya,sehinnga mereka semua merasakan penderitaan terkadang sumber
penderitaan itu juga tidak hanya datang dari alamsaja tetapi bisa juga
disebabkan oleh ulah manusia sebagai contoh kita ambil,penebangan hutan secara
sembarangan ini dapat menjadi sumber penderitaan yang dialami oleh masyarakat
disekitar hutan tersebut karena dapat menyebabkan banjir dan dapat menjadi
masalah yang besar bagi masyarakat disekitar hutan tersebut sehinnga ini dapat
dikatakan juga sumber penderitaan.dari yang telah kita jelaskan diatas itu
merupakan sebagian faktor sumber penderitaan yang dapat tejadi dimasyarakat
selain itu juga sumber penderitaan bisa juga datang dari diri sendiri misalnya
jika kita tidak melakukan hal yang baik dalam hidup ini it juga bisa menyebakan
sumber penderittan karena jika kita melakukan sesuatu yang tidak baik atau
keluar dari aturan yang ada maka manusia akan mengalami penderitaan contohnya
seseorang akan dikucilkan dari ligkungan sekitarnya apabila dia pernah
melakukan hal yang salah seperti misalnya mencuri ,ini akan menjadikan si orang
tersebut menjadi menyesal akan semua yang pernah dia lakukan sehingga orang
tersebut akan menderita karena dia telah pernah melakukan hal tersebut,hal ini
dapat menimbulkan depresi bahkan bisa menyebabkan seseorang jadi hilang kendali
karena di bayang-bayangi oleh perbuatan yang pernah dia lakukan tersebut.
banyak hal yang dapat menjadi sumber penderitaan
yang kita rasakan tetapi semua itu bisa dihilangkan apabila dalam setiap
masalah yang kita hadapi kita selau berpikiran positif dan ernih dalam
menghadapinya oleh karena itu semua sumber penderitaan tergantung dari
bagaimana kita dapat menyikapinya dan percayalah dari semua penderitaan yang
kita rasakan pasti memiliki hikmah yang kita dapat kita ambil karena dalam
setiap penderitaan yang kita alami pasti ada jalan keluarnya,maka dari itu
berpikirlah positif dalam mengahadapi sumber penderitaan yang kita alami dalam
hidup ini jangan jadikan sumber penderitaan itu sebagai belenggu yang tidak
dapat kita lepaskan.
·
UPAYA
MENGHINDARKAN DIRI DARI PENDERITAAN
Penderitaan
jiwa, berat maupun ringan, sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia di zaman
modern ini. Sadar atau tak sadar, banyak orang merasakan penderitaan dan
rintihan dalam batinnya. Terhibur dalam keramaian tapi gelisah dalam
kesendirian, menjerit dalam kesunyian, menemukan orang yang tepat untuk curhat
sulit, orang tua tidak mengerti. Problem ini dirasakan termasuk oleh
orang-orang yang taat menjalankan kehidupan ritual agamanya sehari-hari. Dalam
keramaian seperti tak ada masalah, ceria, riang dan gembira, tapi dalam
kesendirian dan kesunyian, batinnya menjerit karena masalah tak hilang-hilang,
beban perasaan terasa berat, stres oleh pekerjaan yang menumpuk, jodoh tak
kunjung datang, uang dan materi berlimpah tapi tak ada ketenangan hidup,
makanan banyak tapi tak ada kenikmatan dst. Akhirnya, tak betah di rumah, asing
dengan diri sendiri, hidup merasa tak bermakna. Kebahagiaan tidak tahu entah
ada dimana.
Apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini? Umumnya kita
melakukan tiga berikut ini: Pertama, refresing dalam berbagai
bentuknya seperti rekreasi, hiburan, nonton, olah raga, jalan-jalan,
kumpul-kumpul, nongkrong di café, belanja menghabiskan waktu dan uang. Kedua,
menyibukkan diri dalam berbagai aktifitas yang diharapkannya bisa melupakan
problem-problem hidupnya untuk sementara. Ketiga, menghukum dirinya
dengan duduk berjam-jam depan komputer menghabiskan waktu dengan main game, chatting
atau yang paling populer sekarang, fesbukan. Ditulislah status-status yang
berisi kalimat-kalimat indah, puisi atau curhat yang mengkespresikan
penderitaan jiwa yang sedang dialaminya: tentang kehampaan hidup, ketiadaan
cinta, kesendirian, kekecewaan dan lain-lain. Dengan cara-cara itu ia berharap
penderitaannya akan berkurang atau hilang. Tapi kenyataan tidak, masalah tetap
saja muncul dan muncul lagi. Mengatasi penderitaan jiwa kepada
aktivitas-aktivitas hiburan seperti itu karena kebingungannya harus bagaimana
dan melakukan apa. Masalah tetap saja lestari. Akhirnya, tindakan menjadi salah
kaprah. Yang menderita jiwa, yang diobatinya fisik. Sumber masalahnya dalam
batin, tapi yang kita lakukan tindakan-tindakan lahir. Yang merasakannya hati
tapi jawabannya adalah fikiran atau tindakan-tindakan rasional. Ibaratnya,
motor rusak dibawa ke puskesmas, sakit gigi datang ke bengkel, demam pergi ke
tukang jahit. Akhirnya, masalah tidak hilang-hilang!
Mengatasi penderitaan jiwa dengan bentuk-bentuk hiburan tidak akan
menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan. Yang kita dapatkan dari hiburan
hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang ketika pulang ke rumah atau
kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang lagi. Begitulah seterusnya.
Karena sudah menjadi sistem kesadaran yang berlangsung lama, akhirnya
penderitaan muncul terus-menerus. Di hadapan orang, mungkin penderitaan itu
bisa kita sembunyikan, kita seolah biasa-biasa saja, tapi hati tidak bisa
dipungkiri apalagi saat-saat menyendiri. Derita-derita itu sungguh sangat
menyiksa.
Tidak Tepat Terapi
Salah terapi membuat masalah tidak sembuh-sembuh sehingga penderitaan datang
terus-menerus. Setiap masalah yang dialami manusia ada sebab dan akar-akarnya
sendiri. Karena itu, proses penyembuhannya pun berbeda satu sama lain.
Penyembuhan dengan pendekatan agama secara umum, misalnya dengan memperbanyak
dzikir, shalat sunat atau sabar dan tawakkal tidak akan menyelesaikan masalah
karena itu semua tidak mengungkap akar-akar masalahya. Ibaratnya, harusnya
datang ke dokter spesialis tapi kita datang ke dokter umum.
Mengatasi kesulitan hidup yang memproduksi keluhan-keluhan jiwa bukan dengan
sabar dan tawakal yang sering diartikan menerima dengan pasif atau dengan
wirid/dzikir sekian ribu kali, istikharah, puasa senin-kamis, tahajjud atau
baca asma ul-husna dengan bilangan tertentu. Semua praktek itu untuk
menenangkan jiwa bukan untuk menyelesaikan masalah. Banyak mengingat Allah
dengan berdzikir itu untuk menenangkan hati: “Ala bidzikrillahi tathma’innul
qulub” (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang), bukan
untuk membereskan masalah hingga selesai dan tidak muncul lagi. Buktinya,
banyak orang rajin berdzikir tapi mental buruknya tetap saja tidak hilang,
banyak orang shalatnya rajin tapi ketika mengejar keinginan tetap saja
menghalalkan segala cara, banyak orang sabar dan tawakkal tetap saja jodohnya
tidak datang, orang rajin puasa sunat tapi tetap saja kesadaran hidupnya
rendah. Bukan ritual agamanya yang salah, tapi antara masalah dengan
penyelesaian tidak nyambung, bukan ibadah yang salah, tapi pengobatan tidak
tepat.
Shalat sunat, puasa sunat atau dzikir adalah ibadah tambahan untuk melengkapi
atau menyempurnakan ibadah-ibadah wajib yang banyak kekurangannya atau yang
kita kerjakan tidak maksimal. Ibadah-ibadah sunah itu kita laksanakan sebagai
ketaatan pada nabi untuk mencontoh perilaku dan kebiasaan beliau sebagai
teladan yang baik (uswatun hasanah). Kalau pun berdampak pada
berkurangnya beban masalah atau kesembuhan penyakit, itu karena kasih sayang
Allah saja, bukan oleh ibadah-ibadah itu, dan bukan untuk tujuan
menyelesaikan masalah kita beridabah kepada Tuhan.
SUMBER:
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
·
KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidaksabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupunperbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya
dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situai tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu
dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiranataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisidapat
disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak
tercapai. Sigmund Freud ahlipsikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektif),
kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
·
KETERASINGAN
Keterasingan kadang dianggap kurang
lebih sama dengan penyimpangan. Kita dapat mengatakan bahwa orang menyimpang
itu, misalnya : “ siswa sekolah menengah pertama itu yang hobinya tauran”,
adalah terasing dalam masyarakatnya, ia gagal mengidentifikasi diri mereka
dengan masyarakatnya dan gagal menrima tanggung jawabnya sebagai anggota
masyarakat. Maksudnya adalah ia terasing karena tidak bisa menyesuaikan diri
dengan masyarakat.
Dan orang - orang
yang dapat menyesuaikan diri adalah orang orang yang patuh. Gambaran tentang
penyimpangan itu adalah hal buruk kalau cara pandang kita terhadap penyimpangan
atau keterasingan seperti ini.
Jika dilihat dari sudut peranan maka
keterasingan hanya terjadi ketika orang orang terpaksa untuk menerima peranan
peranan yang telah disiapkan oleh mereka dan mengajukan banyak kata tanay dalam
dirinya, apakah system politik ini dapat memberikan keuntungan keuntungan yang
mereka harapkan. Pengertian seperti ini berlawanan dengan pengertian
keterasingan menurut tradisi Marx. Menurut tradisinya, masyarakat dimana setiap
orang mau menyesesuaikan diri dengan peranan dalam system politik yang ada,
setiap orang memenuhi tuntutan system tersebut, adalah justru suatu masyarakat
terasing. Alasannya adalah karena dengan cara itu pelaksanaan kegiatan politik
menjadi terpisahkan dari keputusan masing masing individu dan diserahkan pada
mekanisme pelaksanaan yang impresional dari suatu system politik. Keterasingan
terjadi saat system system tersebut berhadapan dengan orang sebagai kekuatan
luar yang tidak dapat dikendalikan oleh system system tersebut.
Partai dilihat sebagai kekuatan yang
impresional, berada diatas anggota anggotanya sebagai individu. Partai sebagai
suatu organisasi adalah tidak lebih dari hubungan sosial antara anggota
anggotanya. Marx menyebutkan keterasingan terdiri dari elemen yakni
keterasingan pekerja dari produksi yang dihasilkannya, keterasingan pekerja
dari produktifnya sehingga kegiatannya sendiri menjadi suatu kegiatan yang
terasing sehingga tanpa disadari pekerja tersebut mengasingkan dari dirinya
sendiri.
·
KESEPIAN
Kesepian
itu keadaan dmana kita merasa sendirian, merasa kosong. Kesepian nggak selalu
saat kita seorang diri n ga ada yg menemani. Kita juga bs ngerasa kesepian
ditengah2 keramaian kok. Bisa aja kita banyak teman tapi tetep ngerasa
kesepian.
Mungkin kita ngerasa kesepian karena bosen dgn rutinitas yg itu2 aja. mungkin
kita butuh hal2 baru n orang2 baru untuk ngebuka pikiran kita yg tadinya buntu
krn kesepian itu.
Kesepian (loneliness) adalah ketidaknyamanan secara psikologis yang kita
rasakan dari hubungan sosial kita. nah, ketidaknyamanan ini (kesepian) bisa
terjadi karena dua hal 1) secara kuantitatif: kita tidak punya teman atau lebih
sedikit dari yang kita inginkan dan 2) secara kualitatif: kita mungkin punya
banyak teman tetapi tidak memuaskan (secara emosional).
Kesepian
artinya ya merasa sepi, sendiri, tiada teman yang cocok untuk menceriakan
perasaan di hati. Atau juga sudah terlalu lama menyimpan keinginan tertentu
yang belum kunjung terpenuhi (dengan lawan jenis biasanya). Kenapa? Mungkin
lingkungan atau pekerjaan maupun kegiatan kita kurang mendukung kita memperoleh
atau bertemu teman2 yang memiliki bermacam wawasan dan karakter, mugkin kita
butuh dinamika dan tantangan2 baru dalam kehidupan rutin kita, mungkin kita
terlalu terkungkung dalam kesenangan kita sendiri selama ini. Mudah2an dengan
memasuki lingkungan sosial yang baru yang lebih positif, lebih membuka hati
kepada yang 'membutuhkan' kita, bisa memberi warna dalam hidup kita. Tidak
perlu merasa kesepian lagi, kalau kita melihat 'ke bawah'. Masih banyak orang
lain yang jauhlebih 'menderita' dibandingkan kita.
·
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan
berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada
perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang
belum diketahui.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran
secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel. Prinsip ini
dicetuskan oleh ilmuwan Jerman bernama Werner
Heisenberg di tahun 1927.
Ketidakpastian berasal dari
kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,
tanpa arah yang jelas, tanpa
asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa
asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi.
·
SUMBER-SUMBER KEGELISAHAN
Dalam
hidup, cemas atau gelisah, adalah hal yang paling sering kita alami, tapi
terkadang kita merasa bingung mengapa kita mengalami hal itu. Sekarang ,mari
kita cermati apa saja yang membuat kita bisa cemas atau mengalami kegelisahan.
Pertama, banyak hutang. Orang yang banyak hutang ternyata banyak sekali
berbohong. Terutama saat ditagih, terkadang ada saja yamg tidak
jujur-menyatakan tidak punya uang, padahal ada. Karena itu, agar hidup kita
bahagia, jangan coba-coba berhutang pada orang lain, baik materi maupun jasa.
Kedua, tidak jujur. Semakin kita tidak jujur, semakin banyak berbohong,
maka akan semakin banyak yang akan kita sembunyikan. Kalau nurani pembohong
semacam ini masih hidup, jelas rasa bersalah dan berdosanya akan terus mengikuti.
Maka dari itu, jadilah orang yang jujur, yang tampil apa adanya, insya allah,
hidup pun akan terasa ringan.
Ketiga, banyak keinginan. Semakin kita banyak keinginan (duniawi), maka
semakin tertekan rasanya hidup ini. Berbahagialah mereka yang sedikit keinginan
dunianya dan banyak keinginan akhiratnya. Tandanya, mereka selalu mensyukuri
nikmat yang diterima dari-Nya.
Keempat, ambisius. Kegigihan dan ambisi kita terkadangmembuat kita
terperosok kejurang kecemasan dan kegelisahan hidup. Seakan-akan ada sesuatu
yang ingin kita raih, namin apa yang ingin kita raih itu tak lebih dari
"asap", tak tergapai. Mengapa? karena kita tidak menjadikan tujuan
utamanya adalahsebagai jalan mendekat kepada-Nya.
kelima, pendengki.mereka yang poendengki adalah mereka yang akan gelisah
hidupnya. Betapa tidak, melihat orang lain lebih baik darinya, hatinya makin
kesal. Melihat orang lain bertambah kaya, makin resah perasaannyta. Padahal
rumus untuk tidak menjadi pendengki semacam ini ialah, terserah Allah, karena
Dia tau apa yang terbaik bagi kita.
keenam, orang yang sombong dan emosional. Orang yabg sombong,
kelakuannya selalu tempramental atau emosional, dia akan selalu menjalani hidup
dengan penuh kemarahan, sensitif dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang yang
tidak tempramental, bila berhadapan dengan suatu masalah, pertama-tama akan ia
serahkan kembali kepada All
ah.
SUMBER:
http://yohanessuhendra.blogspot.com/2012/01/sumber-sumber-kegelisahan.html