Selasa, 05 Mei 2015

Hubungan Indonesia - Jepang

Hubungan Indonesia-Jepang ternyata masih sejalan dan baik peningkatannya, terbukti banyaknya kerjasama investasi Jepang ke Indonesia khususnya pada bidang infrastruktur. Jepang telah terbukti juga dengan kemampuannya di tingkat diplomasi, kekuatan ekonomi, potensi militer dan kini menjadi sebuah acuan Indonesia dalam hubungan bilateral kedua belah negara tersebut.
Kalau kita lihat perkembangan hubungan Indonesia-Jepang saat ini, bukan hanya kerjasama dibidang infrastruktur saja, melainkan Indonesia telah memiliki banyak komoditi yang dapat menjadi sebuah andalan yaitu komoditi non-migas. Ada sekitar 50 komoditi non-migas yang telah memasuki pasar Jepang, dan sekiranya memang kalau kita lihat potensi komoditi itu masih berasal dari hasil peikanan, souvenir, hasil pertanian seperti kopi, teh, coklat dan rempah-rempah.
Terkait dengan kerjasama Indonesia-Jepang, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa telah melakukan segala bentuk usaha positifnya dalam perkembangan perekonomian nasional. Khususnya terkait program MP3EI yang digagas Hatta Rajasa dan Tim Ekonomi, karena ini membuktikan bahwa dengan adanya hubungan yang bersifat bilateral antar negara ini, niscaya dapat membantu program pembangunan pertumbuhan perekonomian di Indonesia sendiri.
Dalam upaya hubungan bilateral Indonesia-Jepang kiranya memang Indonesia perlu lebih meningkatkan upaya dari sistem pemasaran, pengawasan mutu produk, pelabelan dan sertifikasi hasil uji. Dengan adanya posisi strategis Jepang tersebut, otomatis telah mendorong Indonesia untuk menempatkan Jepang sebagai salah satu mitra penting dalam mewujudkan kepentingan nasional di berbagai bidang kehidupan, baik untuk program pembangunan nasional maupun keikutsertaannya dalam menjaga ketertiban dunia. Dan hal itu pula sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 melalui berbagai kerjasama bilateral, regional dan multirateral.
Bukan itu saja, Indonesia juga mendapat pengakuan dari pihak Jepang bahwa investasi Jepang di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup fantastis. Dari cara Jepang memandang Indonesia utamanya adalah kini Indonesia bisa menjadi sebuah negara besar dalam hal perekonomian di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu pula dengan nama Indonesia yang semakin besar kini, Indonesia telah mempunyai daya tarik lain untuk tujuan investasi Jepang, seperti contohnya, ketersediaan tenaga kerja yang cukup, rajin dan cepat dalam penguasaan tekhnologi, serta Indonesia sendiri kini telah dianggap negara yang paling baik terhdap Jepang dibandingkan dengan negara lainnya di kawasan Asia.
Perkembangan selanjutnya adalah, Indonesia sebagai salah satu negara besar memiliki komtimen yang jelas untuk pertumbuhan perekonomian bangsa. Walaupun terdengar kabar masih riuhnya permasalahan korupsi yang menimpa instansi, namun hal itu tidak menjadi sebuah kendala yang besar dalam perekonomian bangsa ini. Hatta Rajasa selaku Menteri Koordinator Perekonomian tetap berkomitmen tegas bahwa Indonesia harus menjadi negara besar dalam perekonomian bangsa.
Sebagai penulis, saya sangat mengapresiasikan sekali sikap profesioanalisme yang dilakukan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang telah berkomitmen besar untuk pembangunan perekonomian bangsa ini. Dan sekiranya memang Jepang punya potensi besar untuk berinvestasi di negara ini.
Sejarah mengatakan sejak hubungan Indonesia-Jepang berkelanjutan, banyak hasil positif yang diperoleh bangsa ini. Dan salah satunya adalah bidang infrastruktur, melalui program MP3EI yang telah digagas oleh Hatta Rajasa dan tim ekonomi membuka peluang Indonesia menjadi sebuah negara maju dalam perekonomian nasionalnya.
Torehan positif pembangunan perekonomian Indonesia saat ini telah teruji sekali, dikala negara-negara Eropa dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan Indonesia tetap pada kondisi perekonomian yang cukup stabil, dengan kata lain komitmen cerdas pemerintah dalam mencari solusi untuk bangsa ini kini telah teruji sekali, dan membuktikan pula Indonesia bisa menjadi negara besar dalam perekonomian negara-negara maju.