Minggu, 10 November 2013

TUGAS IBD 2

1.     Manusia dan Cinta Kasih

A.   Makna kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.
Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan antara pria dan wanita yang diakhiri dengan pernikahan, maka saat berumah tangga maka mereka bukanlah lagi bercinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang, masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kemesraan

Cinta dan kasih sayang begitu popular didunia ini, bahkan manusia akan merasakekeringan dalam hidup jika tanpa kasih sayang. Semua orang pasti ingin dicintai dan dikasihi,dari bayi sampai lanjut usia semua membutuhkan cinta dan kasih sayang. Merupakan renunganyang harus benar-benar diperhatikan adalah bagaimana kita menumbuhkan cinta dan kasihsayang yang baik terhadap diri kita dan orang lain, yang kita semua adalah ciptaan Tuhan YangMaha Esa.Kasih sayang yang baik sebenarnya adalah :
 Memberi bukan menerima.
Tidak menuntutorang lain berbuat baik dulu kepada kita baru kita membalasnya dengan kasih, tetapi kita harustetap mengasihi tanpa syarat. Kasih itu juga dapat didefinisikan sebagai berikut :
 Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, kasih tidak  pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersuka cita karena ketidak adilantetapi karena kebenaran.
Kasih mendorong kita dalam pengembangan mendahulukan kepentingan orang lain, dari pada kepentingan diri sendiri

B.   Makna Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.  Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”  Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah ”Roro Mendut dan Prono Citro”  Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya. Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.

C.   Makna Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

D.   Makna Pemujaan (kepada ALLAH SWT)
Kata ’abd dalam bahasa Arab memang memiliki berbagai makna yang, meski tak pelak memiliki kaitan, tak selalu sama. Yang paling umum tentu ”budak” atau ”hamba-sahaya”. Juga  ”penyembah”. Sebagai ilustrasi, kalimat syahadat yang menjadi pernyataan keimanan setiap orang muslim, yakni :
La ilaha illa ‘l-Lah (Tiada ilah selain Allah), biasa difahami sebagai :
Laa ma’buda illam ‘l-Laah (Tiada sesembahan kecuali Allah).
Makna lain dari kata ’abd adalah  ”pemuja Merujuk padanan bahasa-Inggrisnya, yakni to worship, kiranya juga membantu memahami makna ini dengan­ lebih baik, mengingat kata ini dapat diterjemahkan baik sebagai menyembah maupun memuja. Bahkan juga mengidolakan, menjadikan idola. (Ingat juga bahwa kata ”idola” berasal dari kata idol, yang bermakna sesuatu yang disembah, berhala). Nah, selain bermakna ”penyembah” dan ”pemuja”, kata ’ibadah memiliki juga makna pen­cinta. Itu sebabnya, kata ber-gender feminin dari ma’bud – yakni ma’budah – berarti perempuan yang dipuja atau dicinta.
E.    Makna Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalamanyang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.  Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.

Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali ukan merupakan nafsu fisis belaka, untuk meredakan ketegagan yang menyakitkan. Keinginan seksual degan udah dapat dicampuri oleh tiap-tiap eprasaan yag mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untukbersatu secara seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan.

Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai seapsang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.

Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa factor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.

Denan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.

2.     Manusia dan Keindahan

A.   Makna Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwabeauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.""[1]
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ραος, hōraios, [2] kata sifat etimologis berasal dari kata ρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."[3]
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang

B.   Makna Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”

Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dariPlato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan
mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.

C.   Makna Keserasian
Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu menjadi sesuatu yang cocok. Anda menaruh vas bunga di atas meja ruang tamu, maka kedua hal tersebut adalah cocok. Anda menaruh palu dan dan kunci di tempat kotak peralatan, menaruh keyboard di depan monitor komputer, meletakkan selimut di atas kasur, itu merupakan bagian dari ke serasian, karena menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Lain halnya jika anda mencoba untuk menaruh palu di depan komputer, meletakkan vas di atas selimut, dan meletakkan selimut di dalam kotak peralatan. Itu merupakan hal yang tidak serasi.
Serasi itu bisa dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan wajar, namun sesuatu yang memiliki nilai lebih dari wajar.
Keserasian Berasal dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktorperpaduan dan keseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati .

D.   Makna Keindahan Subjektif & Objektif
Keindahan objektif adalah keindahan yang dinilai dari sifat objektif(umum/rataan pandang), sedangkan nilai objekti sendiri berasal dari gabungan nilai2 subjektif setiap indifidu yang menilai. 
Keindahan subjektif adalah suatu nilai indah pada sesuatu yang dinilai oleh tiap2 pribadi untuk nilai privasinya.




E.    Makna Keindahan Seni
Peran keindahan selalu terkait dengan kehidupan sosial budaya manusia sehari-hari, misalnya: dalam arsitektur rumah tinggal, menata interior/eksterior, berbusana, menikmati keindahan musik dan sebagainya. Manusia memerlukan keindahan karena memberikan kesenangan, kepuasan, sesuatu yang menyentuh perasaan. Perasaan keindahan diperoleh dari alam dan benda atau karya seni.

Namun dalam perkembangannya, karya seni dicptakan tidak selalu untuk menyenangkan perasaan manusia. Karya seni dapat memberikan perasaan terkejut, namun tetap memberikan nilai-nilai yang diperlukan manusia, seperti perenungan, pemikiran, ajakan, penyadaran, pencerahan, dan lain sebagainya.

Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai keindahan, 2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan, masing-masing mempunyai pengertian sebagai berikut :

a. Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pengertian, yakni: a) keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual), b) keindahan dalam arti estetis murni, b) keindhaan dalam arti estetis murni, c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya
dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda lainnya.

b. Dalam kecenderungan perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif tidak lagi menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagian seniman beranggapan lebih penting menggoncang publik dengna nilai estetis legatif (ugliness) daripada menyenangkan atau memuaskan mereka (T.L. Gie, 1976:40). Fenomena semacam ini akan kita jumpai pada karya-karya seni primitir atau karya seni lainnya yang tidak mementingkan keidahan tampilan visual namun lebih mementingkan makna simboliknya. “Ugliness” dalam karya seni termasuk nilai estetis yang negatif. Jadi sesungguhnya dalam karya seni terdapat nilai estetis yang positif dan negatif. Contoh, pameran fotografi Anjasmara dan Isabele Yahya yang bertemakan Adam dan Hawa yang dinilai sebagai kesenian yang bernilai estetis negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar