1. Manusia
dan Cinta Kasih
A. Makna kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta yaitu perasaan sayang,
perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.
Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan antara pria dan wanita yang diakhiri dengan pernikahan, maka saat berumah tangga maka mereka bukanlah lagi bercinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang, masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kemesraan
Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan antara pria dan wanita yang diakhiri dengan pernikahan, maka saat berumah tangga maka mereka bukanlah lagi bercinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang, masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kemesraan
Cinta dan kasih sayang begitu popular didunia ini, bahkan manusia akan
merasakekeringan dalam hidup jika tanpa kasih sayang. Semua orang pasti ingin
dicintai dan dikasihi,dari bayi sampai lanjut usia semua membutuhkan cinta dan
kasih sayang. Merupakan renunganyang harus benar-benar diperhatikan adalah
bagaimana kita menumbuhkan cinta dan kasihsayang yang baik terhadap diri kita
dan orang lain, yang kita semua adalah ciptaan Tuhan YangMaha Esa.Kasih sayang
yang baik sebenarnya adalah :
Memberi bukan menerima.
Tidak menuntutorang lain berbuat baik dulu kepada kita baru kita
membalasnya dengan kasih, tetapi kita harustetap mengasihi tanpa syarat. Kasih
itu juga dapat didefinisikan sebagai berikut :
Kasih itu sabar, murah hati, tidak
cemburu, kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak
melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, kasih
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak
bersuka cita karena ketidak adilantetapi karena kebenaran.
Kasih mendorong kita dalam pengembangan mendahulukan kepentingan orang
lain, dari pada kepentingan diri sendiri
B.
Makna Kemesraan
Kemesraan berasal
dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia
mulai hidup untuk orang lain” Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William
Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di
Indonesia kisah ”Roro Mendut dan Prono Citro” Yose Ortage Y. Gasset dalam
novelnya “On Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa
dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat
kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh
eksistensinya. Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah
kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya
akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi
seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
C.
Makna Belas Kasihan
Belas kasih
adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al
–Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena
belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi
sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau
sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi
belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
D.
Makna Pemujaan (kepada ALLAH SWT)
Kata ’abd dalam bahasa Arab memang memiliki
berbagai makna yang, meski tak pelak memiliki kaitan, tak selalu sama. Yang
paling umum tentu ”budak” atau ”hamba-sahaya”. Juga ”penyembah”. Sebagai
ilustrasi, kalimat syahadat yang menjadi pernyataan keimanan setiap orang
muslim, yakni :
La ilaha illa ‘l-Lah (Tiada ilah selain Allah), biasa difahami
sebagai :
Laa ma’buda illam ‘l-Laah (Tiada sesembahan kecuali Allah).
Makna lain dari kata ’abd adalah ”pemuja Merujuk padanan
bahasa-Inggrisnya, yakni to
worship, kiranya juga membantu memahami makna ini dengan lebih
baik, mengingat kata ini dapat diterjemahkan baik sebagai menyembah maupun
memuja. Bahkan juga mengidolakan, menjadikan idola. (Ingat juga bahwa kata
”idola” berasal dari kata idol,
yang bermakna sesuatu yang disembah, berhala). Nah, selain bermakna ”penyembah”
dan ”pemuja”, kata ’ibadah memiliki juga makna pencinta. Itu
sebabnya, kata ber-gender feminin dari ma’bud – yakni ma’budah – berarti perempuan yang dipuja atau
dicinta.
E. Makna Cinta
Kasih Erotis
Cinta kasih
kesaudaraan merupakan cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta
kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya
cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih
erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalamanyang
eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih
dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada
hakekatnya hanyalah sementara saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan
itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali ukan
merupakan nafsu fisis belaka, untuk meredakan ketegagan yang menyakitkan.
Keinginan seksual degan udah dapat dicampuri oleh tiap-tiap eprasaan yag mendalam,
sedangkan cinta kasih merupakan satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untukbersatu secara seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu
menimbulkan khayalan penyatuan.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yangtidak terdapat dalam
cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai seapsang
orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta
kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan
egoism dua orang , mereka adalah dua orang yang saling menemukan kesamaan.
Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah
dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua aspek kehidupan
orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang
mendalam.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu
pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan
jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa
suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki
jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata
tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang
memandang bahwa factor yang penting di dalam cinta kasih
erotis itu adalah keinginan.
Denan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan
atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak
lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan
pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses
didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan
bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.
2.
Manusia dan Keindahan
A. Makna Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang,
hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal"
adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan
keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam,
yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena
ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwabeauty is in the eye of the
beholder atau "keindahan
itu berada pada mata yang melihatnya.""[1]
Kata benda Yunani klasik untuk
"keindahan " adalah κάλλος, kallos,
dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine
untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, [2] kata sifat etimologis berasal dari
kata ὥρα, hora,
yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian
dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."[3]
Sebuah buah yang matang (pada waktunya)
dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua
atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap
cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk
"muda" dan "usia matang
B. Makna Renungan
Renungan berasal dari kata
renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung
untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan,
teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dariPlato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dariPlato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan
mirip realita ilahi. Dan karyu
seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
C. Makna
Keserasian
Keserasian adalah perbandingan
antar kedua belah sesuatu menjadi sesuatu yang cocok. Anda menaruh vas bunga di atas meja
ruang tamu, maka kedua hal tersebut adalah cocok. Anda menaruh palu dan
dan kunci di tempat kotak peralatan, menaruh keyboard di depan monitor
komputer, meletakkan selimut di atas kasur, itu merupakan bagian dari ke
serasian, karena menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Lain halnya jika
anda mencoba untuk menaruh palu di depan komputer, meletakkan vas di atas
selimut, dan meletakkan selimut di dalam kotak peralatan. Itu merupakan hal
yang tidak serasi.
Serasi itu bisa dikatakan bukan
hanya sesuatu yang cocok dan wajar, namun sesuatu yang memiliki nilai lebih
dari wajar.
Keserasian Berasal dari kata
"serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktorperpaduan
dan keseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian sangat berhubungan
dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan
seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang
berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan
hati .
D. Makna
Keindahan Subjektif & Objektif
Keindahan objektif adalah keindahan yang dinilai dari sifat
objektif(umum/rataan pandang), sedangkan nilai objekti sendiri berasal dari
gabungan nilai2 subjektif setiap indifidu yang menilai.
Keindahan subjektif adalah suatu nilai indah pada sesuatu yang dinilai oleh tiap2 pribadi untuk nilai privasinya.
Keindahan subjektif adalah suatu nilai indah pada sesuatu yang dinilai oleh tiap2 pribadi untuk nilai privasinya.
E. Makna
Keindahan Seni
Peran keindahan selalu terkait dengan kehidupan sosial budaya manusia
sehari-hari, misalnya: dalam arsitektur rumah tinggal, menata interior/eksterior,
berbusana, menikmati keindahan musik dan sebagainya. Manusia memerlukan
keindahan karena memberikan kesenangan, kepuasan, sesuatu yang menyentuh
perasaan. Perasaan keindahan diperoleh dari alam dan benda atau karya seni.
Namun dalam perkembangannya, karya seni dicptakan tidak selalu untuk menyenangkan perasaan manusia. Karya seni dapat memberikan perasaan terkejut, namun tetap memberikan nilai-nilai yang diperlukan manusia, seperti perenungan, pemikiran, ajakan, penyadaran, pencerahan, dan lain sebagainya.
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai keindahan, 2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan, masing-masing mempunyai pengertian sebagai berikut :
a. Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu
persoalan estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut
luasnya pengertian, yakni: a) keindahan dalam arti luas (keindahan seni,
keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual), b) keindahan dalam
arti estetis murni, b) keindhaan dalam arti estetis murni, c) keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti
terbatas dalam hubungannya
dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda lainnya.
dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda lainnya.
b. Dalam kecenderungan perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif
tidak lagi menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagian
seniman beranggapan lebih penting menggoncang publik dengna nilai estetis
legatif (ugliness) daripada menyenangkan atau memuaskan mereka (T.L. Gie,
1976:40). Fenomena semacam ini akan kita jumpai pada karya-karya seni primitir
atau karya seni lainnya yang tidak mementingkan keidahan tampilan visual namun
lebih mementingkan makna simboliknya. “Ugliness” dalam karya seni termasuk
nilai estetis yang negatif. Jadi sesungguhnya dalam karya seni terdapat nilai
estetis yang positif dan negatif. Contoh, pameran fotografi Anjasmara dan
Isabele Yahya yang bertemakan Adam dan Hawa yang dinilai sebagai kesenian yang
bernilai estetis negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar