Tempat Wisata Kuliner Di Jogja
Makanan khas Jogja BUKAN hanya gudeg
yang manis itu. Kami mengajak anda menjelajahi berbagai tempat lidah bergoyang
dan mencicipi manis, pedas, asam, dan asinnya kekayaan kuliner Jogja serta
sepenggal kisah kehidupan di baliknya.
1.
BAKPIAPIA
Bakpia Janggut Naga yang Bisa Dipesan di Mana Saja
Bakpia Janggut Naga yang Bisa Dipesan di Mana Saja
Bakpiapia yang berdiri sejak tahun
2004 dan pernah menjadi hidangan resmi Keraton Yogya khususnya GKR Bendara dan
KPH Yudanegara ini mulai mengembangkan varian rasanya menjadi 12 rasa. Salah
satunya adalah Janggut Naga yang kemudian menjadi primadona. Bakpiapia ingin
mempopulerkan kembali arti Bakpia yang sebenarnya. Dalam bahasa Cina Bak
berarti daging dan pia berarti kue. Bakpiapia berinovasi dengan
menggantinya menjadi isi abon sapi. Tekstur kulit bakpia yang renyah berpadu
dengan manisnya abon sungguh memanjakan lidah. Tak hanya si Janggut Naga yang
menjadi primadona namun masih ada varian rasa lain yang cukup menggoda;
Cappuccino, Blueberry cheese, nanas, durian, pisang keju, black beauty, cokelat
blasteran (cokelat mix kacang hijau), keju blasteran (keju mix kacang hijau),
cokelat, keju, kacang hijau. Bakpiapia mengombinasikan cita rasa klasik dengan
modern, tak heran banyak anak muda yang menggandrungi varian rasanya.
Alamatnya : Bayeman Permai 4, Jl. Wates Km 3, Yogyakarta, Indonesia
Phone : (0274) 700 0068, 560 938
Phone : (0274) 700 0068, 560 938
2.
BANYU MILI
Wisata Air yang Berpadu dengan Lezatnya Udang Bakar Madu
Siang itu terasa begitu menyegarkan di Banyu Mili Country Club
yang dilengkapi dengan kolam renang, wahana air, hutan kecil, dan danau buatan.
Beberapa anak berteriak gembira sambil bermain di wahana air, sementara yang
dewasa asyik berenang atau duduk santai di pinggir kolam. Sebagian lainnya
terlihat sedang menikmati makan di resto yang bersebelahan dengan kolam.
Udang Bakar Madu dan Kepiting Telur adalah menu nan juara yang
menjadi andalan Banyu Mili Resto. Cobalah untuk mencicipi Udang Bakar Madunya,
seketika terasa sensasi gurih yang dibalut rasa manis. Dagingnya terasa masih
segar karena udang dan kepiting tersebut dibudidayakan sendiri oleh Banyu Mili.
Menu lain yang tak kalah menggoda adalah gurame, ayam goreng kampung, cumi,
dll. Aneka sayuran seperti kangkung tumis, karedok, sayur asem, cap cay, hot
plate kangkung juga tersedia. Beberapa pilihan sambal dan minuman segar
juga bisa menjadi pelengkap yang menambah nikmat.
Banyu Mili mudah dijangkau karena masih berada dalam kota, sekitar
15 menit bila naik mobil dari Malioboro. Tempatnya sangat luas, bisa menampung
sekitar 1000 orang. Tak heran bila resto ini sering digunakan untuk resepsi
pernikahan atau acara lainnya. Di sekitar lokasi ini terdapat pula beberapa
rumah sewa dengan kapasitas 6 hingga 15 orang per rumah, antara lain Omah Cemara dan Omahkoe. Sungguh, Banyu Mili adalah
lokasi ideal untuk bersantai dan berwisata kuliner ketika Anda berlibur di Kota
Jogja.
Banyu Mili Resto buka setiap hari pk 10.00 - 22.00 WIB
Harga makanan: Rp 10.000 - Rp 200.000
Harga makanan: Rp 10.000 - Rp 200.000
Wahana air buka pk 07.00 - 18.00 WIB
Harga tiket wahana air Rp 15.000 / orang
Harga tiket wahana air Rp 15.000 / orang
Alamat :Perumahan Griya Mahkota, Jl. Godean km 4,5 Kwarasan,
Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 545 143, 784 8877, +62 815 686 0575
Phone: (0274) 545 143, 784 8877, +62 815 686 0575
3.
BONG
KOPITOWN
Makanan Penjara yang Membuat Bahagia
Memasuki Bong Kopitown, kita akan disapa oleh ruangan muram ala
penjara Hongkong tahun 60-an. Sipir-sipir berjaga di meja kasir, sedangkan para
narapidana berseliweran dari meja satu ke meja lain. Sel-sel hitam menjadi
pembatas ruangan satu dengan ruangan lain. Di tengah ruangan, terdapat wooden
dummy untuk berlatih martial arts serta tangga dan tali untuk
melarikan diri. Menengadah ke atas, kita bisa melihat ruangan sel para
narapidana. Menuju ruangan non-smoking, sel-sel sangat nyata. Begitu
duduk, narapidana berpakaian seragam setengah garis-garis menghampiri lalu
menyodorkan koran 'Old Town Post' yang ternyata berisi menu dan cerita
berdirinya Bong Kopi Town. Sepuluh menit kemudian, makanan pun tersaji dengan
peralatan makanan yang didominasi aluminium, khas penjara.
Untuk menggambarkan keunikan Bong Kopitown ternyata tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang membuat restoran ini begitu
istimewa. Selain desain interiornya yang benar-benar lain daripada yang lain,
Bong Kopitown juga memiliki menu-menu ala Cina peranakan yang tak kalah nikmat.
Kita bisa menikmati menu seperti Nasi Penjara yang terdiri dari nasi dan sayur
cap cay. Penang Fried Noodle yang rasanya mirip dengan Mie Medan pun juga tak
kalah sedap. Isian seafood dan sapo tahunya benar-benar menggoda.
Tak kalah unik adalah Rendang Spicy Noodle. Kita bisa memesan 8 level kepedasan
untuk menu mie rendang ini. Sedangkan menu lain yang patut dicoba adalah
Pontianak Crab Noodle yang menunya diambil langsung dari Pontianak yang terkenal
memiliki mie paling enak. Keseluruhan menu yang ada di Bong Kopitown merupakan
resep turun-temurun dari keluarga Bong Chandra, pendiri restoran ini yang juga
terkenal sebagai motivator, pengusaha dan penulis. Citarasa masakan rumahan ini
diadopsi dari menu di beberapa daerah seperti Medan dan Singkawang.
Restoran yang terletak di depan IFI (LIP), Sagan, ini juga
menyediakan menu light meal dan minuman yang cocok untuk kongkow.
Kita bisa mencoba rujak khas Singkawang dengan taburan ebi yang membuatnya jadi
terasa gurih. Adapula Classic HK Toast dengan pilihan selai srikaya, butter,
nuttela dan peanut butter. Bong Kopitown tampaknya memang ingin
membuat 'napi-napi'nya bahagia. Minuman seperti Ice Lychee Tea yang manis dan
Unripe Mango Ice Shaved yang asam-asam manis benar-benar bisa memuaskan dahaga
kita. Sedangkan Kopi Tetes yang menjadi andalan Bong Kopitown tentu saja bisa
membuat napi-napi kehilangan minat untuk menjadi depresi.
Jadi, apakah Anda siap menjadi napi paling bahagia di dunia?
Jam buka 10:00 WIB - 12:00 WIB
Kisaran harga: Rp 6.000 - Rp 35.000
Kisaran harga: Rp 6.000 - Rp 35.000
Alamat: Jl. Sagan
kidul 4 Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 589 333
4.
COKELAT
MONGGO
Cokelat Jogja Terbaik dari Ahli Cokelat Belgia
Sejak ditemukan 4000 tahun lalu, cokelat sudah menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Kandungan Flavonoid dalam cokelat, selain
menyehatkan juga bisa membawa perasaaan bahagia. Itu mengapa pada akhirnya
seorang ahli cokelat Belgia merintis Cokelat Monggo setelah kecewa dengan
kualitas cokelat yang tersedia di toko-toko Indonesia. Dalam perjalanannya
Cokelat Monggo mengembangkan varian rasa, dari yang sering kita dengar sampai
yang asing sama sekali, seperti: Raisin, Cashew Nuts, Dark, Praline, Caramello,
Milk 41% Cocoa, White Chocolate sampai Red Chili, Orange Peel, Macadamia,
Ginger, Mango, Marzipan, Strawberry dan Durian. Semuanya terbuat dari premium
dark chocolate dengan 100% mentega kakao.
Produknya dapat kita peroleh di sejumlah toko di seluruh Jogja.
Namun, Cokelat Monggo mengajak kita untuk datang langsung ke Showroom &
Factory di Kotagede. Parkirnya yang luas, interiornya yang njawani dan
etalase penuh cokelat akan membawa pengalaman berkesan dan menyenangkan.
Apalagi diajak mencicipi tester cokelat aneka rasa yang tersedia. Selain itu, kita
dapat menyaksikan langsung proses produksi di sana. Pembuatan cokelat yang
sangat higienis dan cermat menjamin kualitas setiap cokelat yang akan dibawa
pulang. Hebatnya, seluruh produk Cokelat Monggo dari bahan lokal dan alami yang
hampir seluruh kemasannya menggunakan kertas daur ulang. Cokelat Monggo juga
siap menemani momen spesial kita dengan souvenir cokelat sesuai permintaan. Mau
cokelat enak? Monggo datang ke Cokelat Monggo.
Alamat: Showroom & Factory Dalem Kg III/978 Kel.Purbayan,
Kotagede, Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 710 2202
Phone: (0274) 710 2202
5.
MANGGAR
MANDING
Kuliner Langka dari Selatan Jogja
Jogja sebagai kota gudeg rasanya adalah pakem yang tak bisa
diganti. Siang malam selama 24 jam kita akan dengan mudah menjumpai penjualnya
di setiap sudut kota, entah di warung lesehan atau restoran yang nyaman. Nangka
muda yang dimasak bersama santan dan gula merah selama berjam-jam hingga terasa
legit menjadi menu wajib bagi wisatawan yang datang.
Namun, tahukah Anda bahwa tak hanya nangka muda yang bisa dijadikan
gudeg? Pernahkah mendengar tentang gudeg dari bahan bunga kelapa yang masih
muda? Dialah gudeg manggar, nama yang kalah tenar dari gudeg nangka.
Keberadaannya pun kini telah langka. Tapi bukankah yang langka itu pasti
istimewa?
Sejarah gudeg manggar adalah sebuah cerita panjang, hampir
sepanjang 500 tahun sejarah Kerajaan Mataram Islam. Sebuah kerajaan yang pernah
menguasai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa dan Madura. Kisahnya bermula dari
Sekar Pembayun, putri Panembahan Senopati yang berhasil menikahi Ki Ageng
Mangir Wanabaya, penguasa daerah Mangiran yang ingin ditaklukkan ayahnya. Saat
tinggal di daerah ini, Sekar Pembayun melihat ada banyak pohon kelapa yang
tumbuh. Maka ia berinisiatif mengolah bunganya untuk dijadikan makanan. Ibu
Mooryati Soedibyo, ahli kecantikan tradisional sekaligus kerabat keraton ini
mengatakan bahwa mengonsumsi gudeg manggar bisa memunculkan kecantikan luar dan
dalam atau klimis dalam istilah Jawanya.
Meskipun gudeg manggar adalah pusaka kuliner Jogja yang langka,
namun bukan berarti kita tak bisa menikmatinya. Datanglah ke Bantul, kampung
halaman dari kuliner istimewa ini. Sambangilah rumah Makan Manggar Manding, di
sini kita dapat menikmati sajian gudeg manggar yang lezat. Bunga pohon kelapa
yang masih muda dimasak bersama santan dan bermacam bumbu hingga berjam-jam
lamanya. Manggar yang mudah hancur pun butuh ketelatenan agar membuatnya tetap
terasa teksturnya. Hanya dengan kesabaran tinggilah seporsi gudeg manggar yang
disajikan bersama sayur krecek dan tahu bacem bisa kita nikmati. Berbeda dengan
gudeg nangka pada umumnya yang terasa legit, gudeg manggar manding menawarkan
rasa gudeg gurih yang ramah bagi lidah.
Tempat yang luas dan bersih pun sangat cocok bila kita ingin
membawa kolega atau rombongan. Tersedianya ruang pertemuan memungkinkan untuk
mengadakan acara tanpa perlu bingung memikirkan urusan konsumsi karena di sini
juga ada beberapa menu lain yang tak kalah lezatnya. Cobalah gurame organik
hasil dari petani gurame yang membesarkan ikan-ikannya tanpa terkontaminasi
dengan pakan olahan pabrik. Untuk minuman jangan melewatkan teh batok, teh yang
dicampur dengan beragam rempah ini nikmat disajikan dingin atau panas.
Alamat: Jl. Parangtritis Km. 11,5 Manding, Bantul, Yogyakarta,
Indonesia
Phone: (0274) 368 707
Phone: (0274) 368 707
6.
BAKMI
SHIBITSU
Ketika Bakmi Bisu Membuat Anda Kehilangan Kata
Jika anda adalah salah satu penggemar berat bakmi, ketika sedang
berada di Yogyakarta cobalah untuk mampir mengunjungi warung makan bakmi
Shibishu yang terletak di Jalan Raya Bantul No.106. Tempat ini dapat ditempuh
sekitar lima menit dari Malioboro, tepatnya 500 meter selatan Pojok Beteng
Kulon. Jangan terkecoh oleh namanya yang agak berbau Jepang, bakmi ini dimiliki
oleh orang Yogya asli dan sudah beroperasi sejak 25 tahun lalu.Warung makan ini
adalah yang paling banyak dikunjungi dibandingkan warung-warung makan lain yang
ada di sekitarnya.
Selain keramaiannya tersebut pada awalnya saya cukup bingung
dengan apa yang akan saya temui di warung makan ini. Tempat ini terkenal dengan
nama 'bakmi bisu'. Ada beberapa pikiran iseng saya berkenaan dengan istilah
tersebut. Pertama, bakmi tersebut saking enaknya sehingga ketika mencobanya,
kita akan membisu alias tidak bisa berkata-kata. Pikiran yang kedua, yang
menjajakan bakmi ini alias si penjual adalah orang yang tuna wicara atau bisu.
Saat memesan satu porsi bakmi goreng kepada seorang wanita paruh baya yang
sedang meracik bumbu saya mengira tebakan iseng saya yang kedua sudah gugur,
karena si ibu tersebut ternyata bisa bicara. Tapi kemudian pada akhirnya saya
mengetahui satu dari dua tebakan saya ada yang benar, begini cerita lengkapnya.
Selain memesan bakmi goreng, saya juga memesan teh manis hangat
sebagai pendamping makan. Saat menunggu pesanan tiba, perlahan saya mulai
mengerti salah satu alasan kenapa tempat ini terkenal dengan nama bakmi bisu.
Ternyata pelayan yang mendistribusikan pesanan ke para pelanggan adalah seorang
wanita tuna wicara (bisu). Ada satu orang lagi yang membantu ibu peracik dan
pemasak bakmi yang sepanjang pengamatan saya juga 'membisu' atau tidak bicara
sepanjang melakukan pekerjaannya sebagai pengipas bara api di anglo.
Cukup lama pesanan saya tiba. Bisa dimaklumi karena warung ini
hanya menggunakan sebuah anglo berbahan bakar arang untuk memasak semua pesanan
pelanggannya. Sambil menunggu pesanan bakmi, suguhan yang datang terlebih
dahulu adalah teh manis hangat. Cukup berbeda dari tempat lain yang menyajikan
teh hanya dengan menggunakan gelas. Di sini juga diberi tambahan sebuah teko
kecil untuk jog jika air teh yang ada di gelas sudah habis. Selain berbeda
dalam penyajian, teh ini juga berbeda dalam hal rasa jika dibandingkan dengan
teh di tempat lain. Sruputan pertama ketika mencecap teh ini meninggalkan
sensasi tersendiri. Jika boleh meminjam tag line sebuah produk teh, ini adalah
sensasi wasgitel (wangi, sepet, legi, dan kentel). Aroma yang keluar dari
panasnya kopi menimbulkan wangi aroma teh yang khas. Warna teh yang coklat
kehitaman menunjukkan kekentalan dan rasa sepet yang membekas di ujung lidah.
Kemudian dilengkapi dengan manis yang elegan dari gula batu yang dicelupkan ke
dalam teh. Sudah lama saya tidak merasakan teh yang seperti ini. Terakhir, saya
mencicipi teh yang enak beberapa tahun yang lalu ketika melakukan penelitian
sosial budaya di daerah Tegal Utara.
Setelah hampir 20 menit menunggu akhirnya pesanan bakmi goreng
saya diantar oleh si wanita bisu. Tampilan bakmi goreng ini sekilas hampir sama
dengan bakmi di tempat lain, hanya saja warnanya lebih terang sedikit mungkin
karena tidak terlalu banyak menggunakan kecap. Bakmi ini terbuat dari dua jenis
mi, yakni mi kuning dan bihun. Kemudian dilengkapi dengan potongan-potongan
kecil daging ayam dan seledri. Suapan pertama ketika mencoba bakmi bisu ini
membuat saya hampir kehilangan kata. Bumbu yang menyelimuti bakmi ini amat
terasa tebal dan meresap ke dalam mi. Sekilas rasa mi ini seperti agak
berlebihan bumbu, namun itu semua hilang ketika disusul oleh suapan-suapan
selanjutnya.
Di meja penyajian juga disediakan cabe rawit yang sangat nikmat
jika diceplus berbarengan dengan mi. Hal yang tidak terlupakan dari
makan di bakmi bisu ini adalah ketika setelah selesai makan mi dilanjutkan
dengan teh panas wasgitel. Dua hal ini-mi dan teh- seakan saling melengkapi
dengan kelebihannya masing-masing untuk menjadikan pengalaman wisata kuliner
yang sulit dilupakan bagi anda. Pada akhirnya, saya cukup senang karena dua
tebakan saya di awal tulisan ada yang benar. Bakmi Shibishu membuat saya
kehilangan kata dan membisu untuk sesaat karena kelezatannya.
Alamat: Jalan Raya Bantul 111, Yogyakarta, Indonesia
7.
LOTEK DAN
GADO-GADO BU NING
Paling Laris di Kawasan Tamsis
Ketika masuk ke warung Bu Ning kita akan langsung melihat tiga
cobek besar berdiameter sekitar 80 cm berjajar. Di cobek-cobek besar itulah Bu
Ning dan karyawannya membuat bumbu kacang dan meracik lotek dan gado-gado
pesanan para pelanggan. Jika waktu makan siang tiba dan pelanggan mulai ramai
berdatangan, maka bisa langsung diracik 5-10 porsi lotek atau gado-gado di
dalam cobek besar tersebut. Namun meski dibuat dalam porsi besar, tak perlu
khawatir Anda akan kehilangan cita rasanya.
Bu Ning atau yang bernama lengkap Sawijiningsih ini memang bisa
dibilang salah satu legenda di dunia lotek dan gado-gado Jogja. Ia sudah
merintis usahanya sejak tahun 1983 dan sampai sekarang warungnya masih
dibanjiri para penikmat kuliner. Ini tak lepas dari rasa lotek dan gado-gadonya
yang memang juara. Rebusan bayam, kobis, tauge, dan bahan lainnya direbus
sempurna. Bumbu kacang yang diulek halus berpadu dengan sayuran sehingga
menambah nikmat lotek Bu Ning. Begitu pun dengan gado-gadonya. Kesegaran
sayuran yang dipakai untuk bahan lotek dan gado-gado Bu Ning selalu terjaga.
Warung Bu Ning terletak beberapa puluh meter dari Lapas Wirogunan,
Tamansiswa, Yogyakarta. Warung ini bisa dicapai sekitar 10 menit saja dari
Malioboro atau Kraton Jogja. Bagi Anda yang sedang berlibur di sekitar sana,
lotek dan gado-gado Bu Ning bisa jadi pilihan tepat sebagai menu makan siang
Anda. Selain lotek dan gado-gado yang nikmat, berbagai menu lain juga ada,
seperti soto ayam, nasi liwet, nasi goreng jawa, ayam goreng kremes, dan masih
banyak lagi. Bermacam-macam minuman pun ada, mulai dari teh dan jeruk, es
campur, es teler, es kelapa muda, sampai aneka jus juga tersedia.
Tak jarang para turis asing juga singgah ke warung Bu Ning ini.
Mereka ingin merasakan pula salad khas Indonesia. Terkadang ada juga
'bule-bule' yang turun langsung membuat lotek atau gado-gado pesanan mereka.
Kata Mas Iwan, anak pertama Bu Ning, para turis asing ini terkesima dengan
cobek-cobek besar yang menjadi ciri khas warung makan ibunya itu. Mereka pun
kemudian ingin belajar sendiri meracik lotek atau gado-gado sesuai
keinginannya.
Jam Buka: pk 08.00 - 22.00 WIB
Alamat: Jl.
Surokarsan 32, Yogyakarta, Indonesia
Phone:(0274) 389 243
8. LESEHAN PARI
GOGO
Sego Abang dan Kuliner dari Tanah Gersang
Kami terpana tatkala melihat bentang alam Gunung Kidul yang
menantang, bukit-bukit karang, ladang dan penjual belalang di sepanjang jalan.
Perjalanan yang akan membawa kami ke pantai-pantai rupawan ini memperlihatkan
dengan gamblang bagaimana orang Gunung Kidul bersinergi dengan alam. Tak lama
kami mampir dulu di Sego Abang Mbah Jirak, rumah makan legendaris yang lebih
terkenal di kalangan pejalan daripada penduduknya sendiri. Sejenak menunggu
hidangan datang, kami sempatkan menjelajahi seisi ruangan. Di dinding-dinding
yang berbahan gedhek dan kayu, terpasang foto-foto orang terpandang, mulai dari
Mantan Presiden Megawati sampai Sultan Hamengku Buwono X. Mereka nampak riang
menyantap hidangan sego abang.
Hidangan datang, diantar langsung ke hadapan kami yang duduk di
atas lincak, ini hal baru bagi kami, karena lesehan biasa bertempat di lantai.
Hidangan lengkap menggugah selera ini terdiri dari: nasi merah, empal, usus
goreng, ayam goreng, wader goreng, sayur lombok ijo dan trancam. Nasinya empuk
dan gurih, berbeda dengan yang biasa kami makan. Lauknya lezat berpadu dengan
sayur nan gurih dan segar menghadirkan pengalaman kuliner yang menyenangkan.
Selepas berbincang dengan Pak Purwanto, kami mulai paham rahasia di belakang
nikmatnya nasi merah ini. Semua karena proses tradisional yang masih terjaga,
mulai dari pengambilan padi sampai dimasak jadi nasi. Beras juga berasal dari
padi gogo, yang tumbuh subur di lahan menantang seperti Gunungkidul ini.
Di balik suasana ndeso yang menyenangkan, tersembunyi penganan
yang mengundang petualang kuliner, belalang goreng. Hewan ini banyak ditemukan
di pohon jati dan semak yang tumbuh subur di Gunungkidul. Menurut bapak bersahaja
di sebelah kami, rasa penganan ini mirip udang, serta tinggi protein. Namun,
tidak ada satu pun dari kami yang berani menyantapnya. Walaupun mungkin aneh
bagi kita, konsumsi belalang tertulis di alkitab. Sebelum Masehi, Yohanes
Pembaptis dapat bertahan hidup menyepi di gurun dengan makan belalang. Penganan
ini juga dikenal di banyak kebudayaan penjuru dunia, sebut saja: Chapulines di
Mexico, Inago di Jepang, Tak Ga Tan di Thailand dan masih banyak lagi.
Waktu kami tak panjang, sehingga harus segera melanjutkan
perjalanan. Pelayan datang menghitung setiap jenis hidangan yang disantap.
Ternyata harganya tidak terlalu menguras kantong. Setiap piring lauk dan sayur
cukup untuk 4-5 orang (data diperoleh April 2013, harga dapat berubah
sewaktu-waktu).
Buka setiap hari: 10.00 - 16.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar