Selasa, 09 Desember 2014

Tempat Kuliner Di Jogja (Tugas Softskill)

Tempat Wisata Kuliner Di Jogja

Makanan khas Jogja BUKAN hanya gudeg yang manis itu. Kami mengajak anda menjelajahi berbagai tempat lidah bergoyang dan mencicipi manis, pedas, asam, dan asinnya kekayaan kuliner Jogja serta sepenggal kisah kehidupan di baliknya.


1.     BAKPIAPIA
Bakpia Janggut Naga yang Bisa Dipesan di Mana Saja

Bakpiapia yang berdiri sejak tahun 2004 dan pernah menjadi hidangan resmi Keraton Yogya khususnya GKR Bendara dan KPH Yudanegara ini mulai mengembangkan varian rasanya menjadi 12 rasa. Salah satunya adalah Janggut Naga yang kemudian menjadi primadona. Bakpiapia ingin mempopulerkan kembali arti Bakpia yang sebenarnya. Dalam bahasa Cina Bak berarti daging dan pia berarti kue. Bakpiapia berinovasi dengan menggantinya menjadi isi abon sapi. Tekstur kulit bakpia yang renyah berpadu dengan manisnya abon sungguh memanjakan lidah. Tak hanya si Janggut Naga yang menjadi primadona namun masih ada varian rasa lain yang cukup menggoda; Cappuccino, Blueberry cheese, nanas, durian, pisang keju, black beauty, cokelat blasteran (cokelat mix kacang hijau), keju blasteran (keju mix kacang hijau), cokelat, keju, kacang hijau. Bakpiapia mengombinasikan cita rasa klasik dengan modern, tak heran banyak anak muda yang menggandrungi varian rasanya.

Alamatnya     : Bayeman Permai 4, Jl. Wates Km 3, Yogyakarta, Indonesia
Phone             : (0274) 700 0068, 560 938



2.     BANYU MILI
Wisata Air yang Berpadu dengan Lezatnya Udang Bakar Madu

 

Siang itu terasa begitu menyegarkan di Banyu Mili Country Club yang dilengkapi dengan kolam renang, wahana air, hutan kecil, dan danau buatan. Beberapa anak berteriak gembira sambil bermain di wahana air, sementara yang dewasa asyik berenang atau duduk santai di pinggir kolam. Sebagian lainnya terlihat sedang menikmati makan di resto yang bersebelahan dengan kolam.

Udang Bakar Madu dan Kepiting Telur adalah menu nan juara yang menjadi andalan Banyu Mili Resto. Cobalah untuk mencicipi Udang Bakar Madunya, seketika terasa sensasi gurih yang dibalut rasa manis. Dagingnya terasa masih segar karena udang dan kepiting tersebut dibudidayakan sendiri oleh Banyu Mili. Menu lain yang tak kalah menggoda adalah gurame, ayam goreng kampung, cumi, dll. Aneka sayuran seperti kangkung tumis, karedok, sayur asem, cap cay, hot plate kangkung juga tersedia. Beberapa pilihan sambal dan minuman segar juga bisa menjadi pelengkap yang menambah nikmat.

Banyu Mili mudah dijangkau karena masih berada dalam kota, sekitar 15 menit bila naik mobil dari Malioboro. Tempatnya sangat luas, bisa menampung sekitar 1000 orang. Tak heran bila resto ini sering digunakan untuk resepsi pernikahan atau acara lainnya. Di sekitar lokasi ini terdapat pula beberapa rumah sewa dengan kapasitas 6 hingga 15 orang per rumah, antara lain Omah Cemara dan Omahkoe. Sungguh, Banyu Mili adalah lokasi ideal untuk bersantai dan berwisata kuliner ketika Anda berlibur di Kota Jogja.

Banyu Mili Resto buka setiap hari pk 10.00 - 22.00 WIB
Harga makanan: Rp 10.000 - Rp 200.000
Wahana air buka pk 07.00 - 18.00 WIB
Harga tiket wahana air Rp 15.000 / orang

Alamat :Perumahan Griya Mahkota, Jl. Godean km 4,5 Kwarasan, Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 545 143, 784 8877, +62 815 686 0575


3.     BONG KOPITOWN
Makanan Penjara yang Membuat Bahagia

 

Memasuki Bong Kopitown, kita akan disapa oleh ruangan muram ala penjara Hongkong tahun 60-an. Sipir-sipir berjaga di meja kasir, sedangkan para narapidana berseliweran dari meja satu ke meja lain. Sel-sel hitam menjadi pembatas ruangan satu dengan ruangan lain. Di tengah ruangan, terdapat wooden dummy untuk berlatih martial arts serta tangga dan tali untuk melarikan diri. Menengadah ke atas, kita bisa melihat ruangan sel para narapidana. Menuju ruangan non-smoking, sel-sel sangat nyata. Begitu duduk, narapidana berpakaian seragam setengah garis-garis menghampiri lalu menyodorkan koran 'Old Town Post' yang ternyata berisi menu dan cerita berdirinya Bong Kopi Town. Sepuluh menit kemudian, makanan pun tersaji dengan peralatan makanan yang didominasi aluminium, khas penjara.

Untuk menggambarkan keunikan Bong Kopitown ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang membuat restoran ini begitu istimewa. Selain desain interiornya yang benar-benar lain daripada yang lain, Bong Kopitown juga memiliki menu-menu ala Cina peranakan yang tak kalah nikmat. Kita bisa menikmati menu seperti Nasi Penjara yang terdiri dari nasi dan sayur cap cay. Penang Fried Noodle yang rasanya mirip dengan Mie Medan pun juga tak kalah sedap. Isian seafood dan sapo tahunya benar-benar menggoda. Tak kalah unik adalah Rendang Spicy Noodle. Kita bisa memesan 8 level kepedasan untuk menu mie rendang ini. Sedangkan menu lain yang patut dicoba adalah Pontianak Crab Noodle yang menunya diambil langsung dari Pontianak yang terkenal memiliki mie paling enak. Keseluruhan menu yang ada di Bong Kopitown merupakan resep turun-temurun dari keluarga Bong Chandra, pendiri restoran ini yang juga terkenal sebagai motivator, pengusaha dan penulis. Citarasa masakan rumahan ini diadopsi dari menu di beberapa daerah seperti Medan dan Singkawang.
Restoran yang terletak di depan IFI (LIP), Sagan, ini juga menyediakan menu light meal dan minuman yang cocok untuk kongkow. Kita bisa mencoba rujak khas Singkawang dengan taburan ebi yang membuatnya jadi terasa gurih. Adapula Classic HK Toast dengan pilihan selai srikaya, butter, nuttela dan peanut butter. Bong Kopitown tampaknya memang ingin membuat 'napi-napi'nya bahagia. Minuman seperti Ice Lychee Tea yang manis dan Unripe Mango Ice Shaved yang asam-asam manis benar-benar bisa memuaskan dahaga kita. Sedangkan Kopi Tetes yang menjadi andalan Bong Kopitown tentu saja bisa membuat napi-napi kehilangan minat untuk menjadi depresi.

Jadi, apakah Anda siap menjadi napi paling bahagia di dunia?
Jam buka 10:00 WIB - 12:00 WIB
Kisaran harga: Rp 6.000 - Rp 35.000

 

Alamat: Jl. Sagan kidul 4 Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 589 333

 

 

 

4.     COKELAT MONGGO
Cokelat Jogja Terbaik dari Ahli Cokelat Belgia


Sejak ditemukan 4000 tahun lalu, cokelat sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kandungan Flavonoid dalam cokelat, selain menyehatkan juga bisa membawa perasaaan bahagia. Itu mengapa pada akhirnya seorang ahli cokelat Belgia merintis Cokelat Monggo setelah kecewa dengan kualitas cokelat yang tersedia di toko-toko Indonesia. Dalam perjalanannya Cokelat Monggo mengembangkan varian rasa, dari yang sering kita dengar sampai yang asing sama sekali, seperti: Raisin, Cashew Nuts, Dark, Praline, Caramello, Milk 41% Cocoa, White Chocolate sampai Red Chili, Orange Peel, Macadamia, Ginger, Mango, Marzipan, Strawberry dan Durian. Semuanya terbuat dari premium dark chocolate dengan 100% mentega kakao.

Produknya dapat kita peroleh di sejumlah toko di seluruh Jogja. Namun, Cokelat Monggo mengajak kita untuk datang langsung ke Showroom & Factory di Kotagede. Parkirnya yang luas, interiornya yang njawani dan etalase penuh cokelat akan membawa pengalaman berkesan dan menyenangkan. Apalagi diajak mencicipi tester cokelat aneka rasa yang tersedia. Selain itu, kita dapat menyaksikan langsung proses produksi di sana. Pembuatan cokelat yang sangat higienis dan cermat menjamin kualitas setiap cokelat yang akan dibawa pulang. Hebatnya, seluruh produk Cokelat Monggo dari bahan lokal dan alami yang hampir seluruh kemasannya menggunakan kertas daur ulang. Cokelat Monggo juga siap menemani momen spesial kita dengan souvenir cokelat sesuai permintaan. Mau cokelat enak? Monggo datang ke Cokelat Monggo.

Alamat: Showroom & Factory Dalem Kg III/978 Kel.Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 710 2202



5.     MANGGAR MANDING
Kuliner Langka dari Selatan Jogja


Jogja sebagai kota gudeg rasanya adalah pakem yang tak bisa diganti. Siang malam selama 24 jam kita akan dengan mudah menjumpai penjualnya di setiap sudut kota, entah di warung lesehan atau restoran yang nyaman. Nangka muda yang dimasak bersama santan dan gula merah selama berjam-jam hingga terasa legit menjadi menu wajib bagi wisatawan yang datang.
Namun, tahukah Anda bahwa tak hanya nangka muda yang bisa dijadikan gudeg? Pernahkah mendengar tentang gudeg dari bahan bunga kelapa yang masih muda? Dialah gudeg manggar, nama yang kalah tenar dari gudeg nangka. Keberadaannya pun kini telah langka. Tapi bukankah yang langka itu pasti istimewa?

Sejarah gudeg manggar adalah sebuah cerita panjang, hampir sepanjang 500 tahun sejarah Kerajaan Mataram Islam. Sebuah kerajaan yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa dan Madura. Kisahnya bermula dari Sekar Pembayun, putri Panembahan Senopati yang berhasil menikahi Ki Ageng Mangir Wanabaya, penguasa daerah Mangiran yang ingin ditaklukkan ayahnya. Saat tinggal di daerah ini, Sekar Pembayun melihat ada banyak pohon kelapa yang tumbuh. Maka ia berinisiatif mengolah bunganya untuk dijadikan makanan. Ibu Mooryati Soedibyo, ahli kecantikan tradisional sekaligus kerabat keraton ini mengatakan bahwa mengonsumsi gudeg manggar bisa memunculkan kecantikan luar dan dalam atau klimis dalam istilah Jawanya.

Meskipun gudeg manggar adalah pusaka kuliner Jogja yang langka, namun bukan berarti kita tak bisa menikmatinya. Datanglah ke Bantul, kampung halaman dari kuliner istimewa ini. Sambangilah rumah Makan Manggar Manding, di sini kita dapat menikmati sajian gudeg manggar yang lezat. Bunga pohon kelapa yang masih muda dimasak bersama santan dan bermacam bumbu hingga berjam-jam lamanya. Manggar yang mudah hancur pun butuh ketelatenan agar membuatnya tetap terasa teksturnya. Hanya dengan kesabaran tinggilah seporsi gudeg manggar yang disajikan bersama sayur krecek dan tahu bacem bisa kita nikmati. Berbeda dengan gudeg nangka pada umumnya yang terasa legit, gudeg manggar manding menawarkan rasa gudeg gurih yang ramah bagi lidah.

Tempat yang luas dan bersih pun sangat cocok bila kita ingin membawa kolega atau rombongan. Tersedianya ruang pertemuan memungkinkan untuk mengadakan acara tanpa perlu bingung memikirkan urusan konsumsi karena di sini juga ada beberapa menu lain yang tak kalah lezatnya. Cobalah gurame organik hasil dari petani gurame yang membesarkan ikan-ikannya tanpa terkontaminasi dengan pakan olahan pabrik. Untuk minuman jangan melewatkan teh batok, teh yang dicampur dengan beragam rempah ini nikmat disajikan dingin atau panas.

Alamat: Jl. Parangtritis Km. 11,5 Manding, Bantul, Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 368 707

 

 

 

6.     BAKMI SHIBITSU
Ketika Bakmi Bisu Membuat Anda Kehilangan Kata

 

Jika anda adalah salah satu penggemar berat bakmi, ketika sedang berada di Yogyakarta cobalah untuk mampir mengunjungi warung makan bakmi Shibishu yang terletak di Jalan Raya Bantul No.106. Tempat ini dapat ditempuh sekitar lima menit dari Malioboro, tepatnya 500 meter selatan Pojok Beteng Kulon. Jangan terkecoh oleh namanya yang agak berbau Jepang, bakmi ini dimiliki oleh orang Yogya asli dan sudah beroperasi sejak 25 tahun lalu.Warung makan ini adalah yang paling banyak dikunjungi dibandingkan warung-warung makan lain yang ada di sekitarnya.

Selain keramaiannya tersebut pada awalnya saya cukup bingung dengan apa yang akan saya temui di warung makan ini. Tempat ini terkenal dengan nama 'bakmi bisu'. Ada beberapa pikiran iseng saya berkenaan dengan istilah tersebut. Pertama, bakmi tersebut saking enaknya sehingga ketika mencobanya, kita akan membisu alias tidak bisa berkata-kata. Pikiran yang kedua, yang menjajakan bakmi ini alias si penjual adalah orang yang tuna wicara atau bisu. Saat memesan satu porsi bakmi goreng kepada seorang wanita paruh baya yang sedang meracik bumbu saya mengira tebakan iseng saya yang kedua sudah gugur, karena si ibu tersebut ternyata bisa bicara. Tapi kemudian pada akhirnya saya mengetahui satu dari dua tebakan saya ada yang benar, begini cerita lengkapnya.

Selain memesan bakmi goreng, saya juga memesan teh manis hangat sebagai pendamping makan. Saat menunggu pesanan tiba, perlahan saya mulai mengerti salah satu alasan kenapa tempat ini terkenal dengan nama bakmi bisu. Ternyata pelayan yang mendistribusikan pesanan ke para pelanggan adalah seorang wanita tuna wicara (bisu). Ada satu orang lagi yang membantu ibu peracik dan pemasak bakmi yang sepanjang pengamatan saya juga 'membisu' atau tidak bicara sepanjang melakukan pekerjaannya sebagai pengipas bara api di anglo.

Cukup lama pesanan saya tiba. Bisa dimaklumi karena warung ini hanya menggunakan sebuah anglo berbahan bakar arang untuk memasak semua pesanan pelanggannya. Sambil menunggu pesanan bakmi, suguhan yang datang terlebih dahulu adalah teh manis hangat. Cukup berbeda dari tempat lain yang menyajikan teh hanya dengan menggunakan gelas. Di sini juga diberi tambahan sebuah teko kecil untuk jog jika air teh yang ada di gelas sudah habis. Selain berbeda dalam penyajian, teh ini juga berbeda dalam hal rasa jika dibandingkan dengan teh di tempat lain. Sruputan pertama ketika mencecap teh ini meninggalkan sensasi tersendiri. Jika boleh meminjam tag line sebuah produk teh, ini adalah sensasi wasgitel (wangi, sepet, legi, dan kentel). Aroma yang keluar dari panasnya kopi menimbulkan wangi aroma teh yang khas. Warna teh yang coklat kehitaman menunjukkan kekentalan dan rasa sepet yang membekas di ujung lidah. Kemudian dilengkapi dengan manis yang elegan dari gula batu yang dicelupkan ke dalam teh. Sudah lama saya tidak merasakan teh yang seperti ini. Terakhir, saya mencicipi teh yang enak beberapa tahun yang lalu ketika melakukan penelitian sosial budaya di daerah Tegal Utara.

Setelah hampir 20 menit menunggu akhirnya pesanan bakmi goreng saya diantar oleh si wanita bisu. Tampilan bakmi goreng ini sekilas hampir sama dengan bakmi di tempat lain, hanya saja warnanya lebih terang sedikit mungkin karena tidak terlalu banyak menggunakan kecap. Bakmi ini terbuat dari dua jenis mi, yakni mi kuning dan bihun. Kemudian dilengkapi dengan potongan-potongan kecil daging ayam dan seledri. Suapan pertama ketika mencoba bakmi bisu ini membuat saya hampir kehilangan kata. Bumbu yang menyelimuti bakmi ini amat terasa tebal dan meresap ke dalam mi. Sekilas rasa mi ini seperti agak berlebihan bumbu, namun itu semua hilang ketika disusul oleh suapan-suapan selanjutnya.

Di meja penyajian juga disediakan cabe rawit yang sangat nikmat jika diceplus berbarengan dengan mi. Hal yang tidak terlupakan dari makan di bakmi bisu ini adalah ketika setelah selesai makan mi dilanjutkan dengan teh panas wasgitel. Dua hal ini-mi dan teh- seakan saling melengkapi dengan kelebihannya masing-masing untuk menjadikan pengalaman wisata kuliner yang sulit dilupakan bagi anda. Pada akhirnya, saya cukup senang karena dua tebakan saya di awal tulisan ada yang benar. Bakmi Shibishu membuat saya kehilangan kata dan membisu untuk sesaat karena kelezatannya.

 

Alamat: Jalan Raya Bantul 111, Yogyakarta, Indonesia

 

 

 

7.     LOTEK DAN GADO-GADO BU NING
Paling Laris di Kawasan Tamsis


Ketika masuk ke warung Bu Ning kita akan langsung melihat tiga cobek besar berdiameter sekitar 80 cm berjajar. Di cobek-cobek besar itulah Bu Ning dan karyawannya membuat bumbu kacang dan meracik lotek dan gado-gado pesanan para pelanggan. Jika waktu makan siang tiba dan pelanggan mulai ramai berdatangan, maka bisa langsung diracik 5-10 porsi lotek atau gado-gado di dalam cobek besar tersebut. Namun meski dibuat dalam porsi besar, tak perlu khawatir Anda akan kehilangan cita rasanya.

Bu Ning atau yang bernama lengkap Sawijiningsih ini memang bisa dibilang salah satu legenda di dunia lotek dan gado-gado Jogja. Ia sudah merintis usahanya sejak tahun 1983 dan sampai sekarang warungnya masih dibanjiri para penikmat kuliner. Ini tak lepas dari rasa lotek dan gado-gadonya yang memang juara. Rebusan bayam, kobis, tauge, dan bahan lainnya direbus sempurna. Bumbu kacang yang diulek halus berpadu dengan sayuran sehingga menambah nikmat lotek Bu Ning. Begitu pun dengan gado-gadonya. Kesegaran sayuran yang dipakai untuk bahan lotek dan gado-gado Bu Ning selalu terjaga.

Warung Bu Ning terletak beberapa puluh meter dari Lapas Wirogunan, Tamansiswa, Yogyakarta. Warung ini bisa dicapai sekitar 10 menit saja dari Malioboro atau Kraton Jogja. Bagi Anda yang sedang berlibur di sekitar sana, lotek dan gado-gado Bu Ning bisa jadi pilihan tepat sebagai menu makan siang Anda. Selain lotek dan gado-gado yang nikmat, berbagai menu lain juga ada, seperti soto ayam, nasi liwet, nasi goreng jawa, ayam goreng kremes, dan masih banyak lagi. Bermacam-macam minuman pun ada, mulai dari teh dan jeruk, es campur, es teler, es kelapa muda, sampai aneka jus juga tersedia.

Tak jarang para turis asing juga singgah ke warung Bu Ning ini. Mereka ingin merasakan pula salad khas Indonesia. Terkadang ada juga 'bule-bule' yang turun langsung membuat lotek atau gado-gado pesanan mereka. Kata Mas Iwan, anak pertama Bu Ning, para turis asing ini terkesima dengan cobek-cobek besar yang menjadi ciri khas warung makan ibunya itu. Mereka pun kemudian ingin belajar sendiri meracik lotek atau gado-gado sesuai keinginannya.

Jam Buka: pk 08.00 - 22.00 WIB

 

Alamat: Jl. Surokarsan 32, Yogyakarta, Indonesia
Phone:(0274) 389 243

 


8.     LESEHAN PARI GOGO
Sego Abang dan Kuliner dari Tanah Gersang


Kami terpana tatkala melihat bentang alam Gunung Kidul yang menantang, bukit-bukit karang, ladang dan penjual belalang di sepanjang jalan. Perjalanan yang akan membawa kami ke pantai-pantai rupawan ini memperlihatkan dengan gamblang bagaimana orang Gunung Kidul bersinergi dengan alam. Tak lama kami mampir dulu di Sego Abang Mbah Jirak, rumah makan legendaris yang lebih terkenal di kalangan pejalan daripada penduduknya sendiri. Sejenak menunggu hidangan datang, kami sempatkan menjelajahi seisi ruangan. Di dinding-dinding yang berbahan gedhek dan kayu, terpasang foto-foto orang terpandang, mulai dari Mantan Presiden Megawati sampai Sultan Hamengku Buwono X. Mereka nampak riang menyantap hidangan sego abang.

Hidangan datang, diantar langsung ke hadapan kami yang duduk di atas lincak, ini hal baru bagi kami, karena lesehan biasa bertempat di lantai. Hidangan lengkap menggugah selera ini terdiri dari: nasi merah, empal, usus goreng, ayam goreng, wader goreng, sayur lombok ijo dan trancam. Nasinya empuk dan gurih, berbeda dengan yang biasa kami makan. Lauknya lezat berpadu dengan sayur nan gurih dan segar menghadirkan pengalaman kuliner yang menyenangkan. Selepas berbincang dengan Pak Purwanto, kami mulai paham rahasia di belakang nikmatnya nasi merah ini. Semua karena proses tradisional yang masih terjaga, mulai dari pengambilan padi sampai dimasak jadi nasi. Beras juga berasal dari padi gogo, yang tumbuh subur di lahan menantang seperti Gunungkidul ini.

Di balik suasana ndeso yang menyenangkan, tersembunyi penganan yang mengundang petualang kuliner, belalang goreng. Hewan ini banyak ditemukan di pohon jati dan semak yang tumbuh subur di Gunungkidul. Menurut bapak bersahaja di sebelah kami, rasa penganan ini mirip udang, serta tinggi protein. Namun, tidak ada satu pun dari kami yang berani menyantapnya. Walaupun mungkin aneh bagi kita, konsumsi belalang tertulis di alkitab. Sebelum Masehi, Yohanes Pembaptis dapat bertahan hidup menyepi di gurun dengan makan belalang. Penganan ini juga dikenal di banyak kebudayaan penjuru dunia, sebut saja: Chapulines di Mexico, Inago di Jepang, Tak Ga Tan di Thailand dan masih banyak lagi.

Waktu kami tak panjang, sehingga harus segera melanjutkan perjalanan. Pelayan datang menghitung setiap jenis hidangan yang disantap. Ternyata harganya tidak terlalu menguras kantong. Setiap piring lauk dan sayur cukup untuk 4-5 orang (data diperoleh April 2013, harga dapat berubah sewaktu-waktu).

Buka setiap hari: 10.00 - 16.00

Alamat: Jl. Wonosari - Semanu, Gunungkidul (Jembatan Jirak)
Phone: +62 817 944 3081

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar